Minggu, 21 Februari 2016

Mimpiku, Mengurai Eksotisme Alam dan Budaya Bumi Sriwijaya!



 Yuk! Menikmati fenomena GMT 2016 di Palembang (Grafis : detik.com)

Mengulang sejarah astronomis Kota Palembang 18 Maret 1988 silam, Insha Allah, tanggal 9 Maret 2016 langit Kota Palembang kembali menjadi panggung teatrikal kreasi  Yang Maha Pencipta, Allah SWT, yaitu munculnya fenomena astronomis paling sepektakuer di awal abad 21, Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 yang puncaknya,  untuk langit Kota Palembang diperkirakan akan terjadi pada pukul 07:21:43,3 WIB dengan rentang durasi sekitar 1 menit 47 detik.

Sejumlah destinasi wisata populer di Kota Palembang seperti Jembatan Ampera dan Plaza Benteng Kuto Besak di tepi Sungai Musi telah dipersiapkan dengan matang oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang guna menjadi icon utama bagi penikmat wisata yang berkunjung ke Palembang untuk menikmati detik-detik prosesi GMT 2016. Menariknya lagi, untuk menambah semarak event GMT 2016 di Palembang, berbagai acara unik dan menarik juga telah dipersiapkan guna memanjakan semua pengunjung yang datang, diantaranya festival foto internasional, glowing night run, berbagai atraksi budaya, pertunjukan barongsai, pelepasan lampion dan tur edukasi gerhana yang bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).


 Jalur lintasan GMT 2016 (Grafis : trenmuslim.web.id)

Palembang dan Sumatera Selatan merupakan mimpi saya sejak dulu dan menjadi destinasi pilihan saya jika diberi jalan oleh-Nya untuk menikmati fenomena GMT 2016, selain karena langit Kota Palembang nantinya bisa menyajikan GMT secara utuh alias terlihat 100%,  Kota terbesar ke-dua di Pulau Sumatera ini juga mempunyai segudang destinasi wisata eksotis lain yang bisa dieksplorasi sebelum atau setelah menyaksikan detik-detik GMT 2016 dari Jembatan Ampera atau plaza Benteng Kuto Besak. Apalagi lengkapnya berbagai sarana dan prasarana pendukung pariwisata Kota Palembang dan Sumatera Selatan akan memanjakan semua pengunjung secara maksimal untuk menikmati eksotisme bumi Sriwijaya. 


Gunung Dempo (Gambar : Indonesia.travel)

Konfigurasi geografis alam bumi Sriwijaya terbilang sangat lengkap, semua destinasi wisata berbasis keelokan alam semua tersedia disini, mulai dari dataran rendah seperti pantai, pulau eksotis, ekosistem sungai yang menakjubkan sampai indahnya perkebunan teh yang dingin di lereng pegunungan yang menyegarkan semua tersedia, sebut saja Gunung Dempo dan Bukit Siguntang yang hijau, Curup Maung, Air terjung Lematang Indah dan air terjun Bidadari yang kesemuanya menyajikan konfigurasi alam yang begitu indah dan menakjubkan! Wahana Hutan Wisata Punti Kayu dengan vegetasi pojhon pinus dan kebun binatang mininya yang menyegarkan, Danau Ranau dan Goa Putri yang eksotis atau Pantai Pantai Setia surganya para surfer! tinggal pilih dan mengatur waktu kunjungannya saja. Tidak hanya sajian alam yang tersedia di sini, karena destinasi wisata budaya, sejarah, religi dan kuliner bumi Sriwijaya dijamin akan membuat semua pengunjung betah untuk berlama-lama menikmati setiap jengkal tanah surga yang diturunkan-Nya di Nusantara ini. Siapa tidak ingin melihat proses pembuatan kain tenun songket yang begitu indah atau mencicipi martabak Har dan Pempek Saga Sudi Mampir Palembang yang begitu melegendaris dan terkenal seantero nusantara?!  Atau ingin melihat langsung peninggalan budaya megalithikum yang unik di bumi besemah, Kota Pagaralam?

Travelling ke Sumatera selatan? Jangan kelamaan mikirnya! Langsung berkemas,  siapkan perlengkapan dan langsung go...! Liburan ke Bumi Sriwijaya akan memberikan berbagai pengalaman wisata menakjubkan yang dijamin tidak akan terlupakan seumur hidup. Berikut beberapa destinasi wisata Bumi Sriwijaya yang paling menggoda dan akan membuat saya dan anda semua akan kehabisan kata-kata untuk menguraikan keindahannya ….


WISATA  BUDAYA

1.     Peradaban Sungai Musi

Jembatan Ampera (Gambar : jayanjayan.com)

            Sungai Musi yang membelah Kota Pelembang menjadi dua bagian, merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera dan juga menjadi salah satu yang terpanjang Indonesia. Dengan panjang mencapai 750 km, menjadikannya sebagai urat nadi kehidupan masyarakat di sekitarnya sejak berabad-abad silam yang secara otomatis juga membentuk peradaban budaya sungai khas perairan darat di Sumatera Selatan. Sejak jaman kejayaan Kerajaan Sriwijaya, DAS Sungai Musi telah menjadi jalur penting perdagangan, distribusi dan mobilisasi barang dan manusia, salah satu buktinya adalah keberadaan Benteng Kuto Besak yang dibangun disalah satu sisi tepian Sungai Musi. Begitu juga dengan keberadaan berbagai destinasi di Pulau Kemaro yang menyimpan catatan sejarah dan kisah yang telah melegenda.   Di era Palembang modern, sejak diatasnya dibangun Jembatan Ampera, salah satu landmark Kota Palembang yang paling terkenal, semakin menguatkan potensi ekonomi khususnya pariwisata di sekitar Sungai Musi. Berbagai kegiatan ekonomi masyarakat banyak tumbuh di sepanjang DAS Sungai Musi.

          Sebagai destinasi wisata, menyaksikan aktivitas masyarakat di atas Sungai Musi dengan berbagai atribut budaya sungainya sambil menikmati sajian mpek-mpek atau berbagai sajian kuliner khas lainnya akan memberikan sensasi yang luar biasa, bisa menjadi peluruh ketegangan dan kepenatan seusai beraktifitas. Atau mau langsung menjelajahi sebagian ruas sungai Musi dengan wisata arung sungai!? Boleeeeeh….



Rumah Limas ( Gambar : azwisata.com)

 
Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan berarsitektur panggung dengan atap berbentuk limas dengan bahan baku pembuatan dari kayu. Rumah limas sangat unik, baik dari segi filosofi maupun bentuk fisiknya. Salah satunya adalah bahan kayu yang dipakai untuk pembuatan rumah yang rata-rata sudah sangat langka dan dibeda-bedakan sesuai peruntukannya. Kayu tembesu hanya digunakan untuk membuat dinding, lantai, serta pintu. Untuk tiang rumah, pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan air (mungkin sejenis kayu ulin/kayu besi dari hutan Kalimantan) dan kayu Seru dipakai untuk rangka rumah. Kayu seru sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah Rumah Limas, sebab kayu Seru dalam kebudayaannya dilarang untuk diinjak atau dilangkahi.  Rumah Limas sangat luas (400-1000 m2) dan seringkali di pakai untuk tempat hajatan atau acara adat. Luas rumah limas dari. Jika penasaran langsung saja meluncur ke Rumah Limas milik keluarga Bayuki Wahab di Jl. Mayor Ruslan dan Hasyim Ning di Jl. Pulo, 24 Ilir, Palembang.



Sentra Industri Songket Palembang (Gambar : Jalan2.com)

Tenun/Siwet Songket Palembang merupakan kerajinan tradisional khas dari masyarakat Palembang yang umumnya dihasilkan dari industri rumah tangga. Songket adalah kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan (inlay weaving system), yaitu dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsin. Tenun ini memiliki berbagai motif, seperti: lepus, jando beraes, bunga inten, tretes midar, pulir biru, kembang suku hijau, bungo cino, bunga pacik, dan lain-lain.
Tenun songket umumnya dipakai kaum wanita dalam upacara-upacara perkawinan, resepsi-resepsi resmi, dan acara-acara adat. Songket yang dikenakan seseorang akan menunjukkan status sosial pemakainya.
Untuk melihat dari dekat prosesnya, bisa langsung meluncur ke Pusat pengrajin Tenun Songket Palembang di Kawasan Industri Songket Kelurahan 30 – 32, Kecamatan Ilir Barat, Kota Palembang.


WISATA  KULINER

1.     Restoran Riverside 

 


Riverside Resto (Gambar : panduanwisata.id)

 

Restoran ini merupakan tempat makan paling tepat untuk menikmati keindahan Jembatan Ampera, terutama di malam hari. Terletak persis di pinggir Sungai Musi dan berada di Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah Bari, Palembang. Bangunan utama restoran yang menggunakan sejenis kapal besar 3 lantai yang disulap menjadi restoran berkelas akan memberikan sensasi yang luar biasa. Restoran yang mampu menampung hingga 500 orang ini menyajikan berbagai menu masakan khas Palembang dan nusantara.

 

2.     Pempek Saga Sudi Mampir

 

 Warung Pempek Saga "Sudi Mampir" (Gambar : kulinerkito.xyz)

          Makanan pempek khas Palembang sudah terkenal dan dikenal seantero nusantara sejak lama, tapi jangan salah! Rasa pempek yang ada di luar Palembang dan Sumatera Selatan biasanya sangat berbeda dengan aslinya. Bisa jadi karena menyesuaikan dengan lidah masyarakat tempat kedai pempek berdiri. Di Palembang, salah satu warung pempek yang paling ingin saya coba adalah Pempek Saga “Sudi Mampir” yang sangat terkenal di kota Palembang. Disebut Pempek Saga, karena dulu lapaknya di deket bioskop Saga sebelum akhirnya pindah di seberang Kantor Walikota.



WISATA  RELIGI

1.     Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin


Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (Gambar : bujangmasjid.blogspot.co.id)
 
Masjid termegah di Sumatera Selatan ini dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Sultah Mahmud Badaruddin I dari tahun 1738 - 1748 dan telah mengalami 6 kali renovasi dengan luas awal sekitar 1.080 m2 sekarang telah mencapai 5,520 m2. Masjid megah berarsitektur campuran Indonesia, Cina dan Eropa yang terletak di Jalan K.H. Faqih Usman ini,  merupakan salah satu landmark kebanggan masyarakat Kota Palembang selain bangunan Jembatan Ampera.

2.     Masjid Cheng Hoo Sriwijaya



Masjid Cheng Hoo Sriwijaya (Gambar : Indonesiakaya.com)
        
        Masjid dengan arsitektur khas perpaduan China, Arab dan Nusantara di kawasan Jakabaring ini menjadi salah satu destinasi religi yang unik dan menarik di Palembang. Keunikan yang paling mencolok dari serangkaian bangunan Masjid berlantai dua ini adalah keberadaan dua menara berbentuk klenteng dengan warna merah dan hijau giok yang yang mencolok.


WISATA  SEJARAH

1.     Benteng Kuto Besak


Benteng Kuto Besak (Gambar: Indonesia.travel)
 
Bangunan tua peninggalan kerajaan yang dibangun pada saat pemerintahan Sultan Muhammad Badaruddin tahun 1776-1803 ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kota Palembang. Posisinya yang berdekatan dengan Sungai Musi, menjadikan situs ini menjadi destinasi yang sangat wajib bagi para wisatawan. Sebagai salah satu landmark penting Kota Palembang, Benteng Kuto Besak mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Kemegahan situs dengan spesifikasi tinggi 9,9 meter, panjang 288,75 meter, lebar 183,75 meter. Dan ketebalan didinding 1,99 meter ini masih terlihat sampai detik ini.

2. Bukit Siguntang


Bukit Siguntang yang hijau dan asri (Gambar : lemabang.wordpress.com)
 
Titik tertinggi di Kota Palembang ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang dimilik Kota Palembang. Keasrian dan kesegaran udara destinasi yang konon banyak menyimpan misteri ini memang begitu menggoda. Sepanjang mata memandang yang terlihat adalah pepohonan rindang dangn kombinasi kursi dan gazebo yang sanagt representative untuk melihat alam sekitar. Di lokasi ini juga terdapat situs sejarah berupa makam dari Panglima Tuan DjungDjungan.

3.     Candi Bumi Ayu


Komplek Candi Bumi Ayu (Gambar : bp.blogspot.com)
 
Komplek candi Hindu Siwa terbesar di luar Jawa ini terletak di Desa Bumiayu, Kec. Tanah Abang, Muara Enim. Bangunan situs candi di komplek ini menurut data hasil penggalian dari para arkeolog merupakan tiruan dari Candi Prambanan yang ada di Jawa Tengah. 






Alhamdulillah, tulisan ini mendapatkan apresiasi JUARA 2!
Terima Kasih @pesonasriwijaya  #wonderfulsriwijaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar