Yuk! Menikmati fenomena GMT 2016 di Palembang (Grafis : detik.com)
Mengulang sejarah astronomis
Kota Palembang 18 Maret 1988 silam, Insha Allah, tanggal 9 Maret 2016
langit Kota Palembang kembali menjadi panggung teatrikal kreasi Yang Maha Pencipta, Allah SWT, yaitu munculnya
fenomena astronomis paling sepektakuer di awal abad 21, Gerhana Matahari Total
(GMT) 2016 yang puncaknya, untuk langit
Kota Palembang diperkirakan akan terjadi pada pukul 07:21:43,3 WIB dengan rentang
durasi sekitar 1 menit 47 detik.
Sejumlah destinasi wisata
populer di Kota Palembang seperti Jembatan Ampera dan Plaza Benteng Kuto Besak
di tepi Sungai Musi telah dipersiapkan dengan matang oleh Pemerintah Propinsi
Sumatera Selatan dan Kota Palembang guna menjadi icon utama bagi
penikmat wisata yang berkunjung ke Palembang untuk menikmati detik-detik
prosesi GMT 2016. Menariknya lagi, untuk menambah semarak event GMT 2016
di Palembang, berbagai acara unik dan menarik juga telah dipersiapkan guna
memanjakan semua pengunjung yang datang, diantaranya festival foto
internasional, glowing night run, berbagai atraksi budaya, pertunjukan
barongsai, pelepasan lampion dan tur edukasi gerhana yang bekerja sama dengan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Jalur lintasan GMT 2016 (Grafis : trenmuslim.web.id)
Palembang dan Sumatera
Selatan merupakan mimpi saya sejak dulu dan menjadi destinasi pilihan saya jika
diberi jalan oleh-Nya untuk menikmati fenomena GMT 2016, selain karena langit Kota
Palembang nantinya bisa menyajikan GMT secara utuh alias terlihat 100%, Kota terbesar ke-dua di Pulau Sumatera ini
juga mempunyai segudang destinasi wisata eksotis lain yang bisa dieksplorasi
sebelum atau setelah menyaksikan detik-detik GMT 2016 dari Jembatan Ampera atau
plaza Benteng Kuto Besak. Apalagi lengkapnya berbagai sarana dan prasarana
pendukung pariwisata Kota Palembang dan Sumatera Selatan akan memanjakan semua pengunjung
secara maksimal untuk menikmati eksotisme bumi Sriwijaya.
Gunung Dempo (Gambar : Indonesia.travel)
Konfigurasi geografis alam
bumi Sriwijaya terbilang sangat lengkap, semua destinasi wisata berbasis
keelokan alam semua tersedia disini, mulai dari dataran rendah seperti pantai,
pulau eksotis, ekosistem sungai yang menakjubkan sampai indahnya perkebunan teh
yang dingin di lereng pegunungan yang menyegarkan semua tersedia, sebut saja Gunung Dempo dan Bukit Siguntang yang hijau, Curup Maung, Air terjung Lematang Indah dan air terjun Bidadari yang kesemuanya menyajikan konfigurasi alam yang begitu indah dan menakjubkan! Wahana Hutan Wisata Punti Kayu dengan vegetasi pojhon pinus dan kebun binatang mininya yang menyegarkan, Danau Ranau dan Goa Putri yang eksotis atau Pantai Pantai Setia surganya para surfer! tinggal pilih dan mengatur waktu kunjungannya saja. Tidak hanya sajian alam yang
tersedia di sini, karena destinasi wisata budaya, sejarah, religi dan kuliner
bumi Sriwijaya dijamin akan membuat semua pengunjung betah untuk berlama-lama
menikmati setiap jengkal tanah surga yang diturunkan-Nya di Nusantara ini. Siapa
tidak ingin melihat proses pembuatan kain tenun songket yang begitu indah atau
mencicipi martabak Har dan Pempek Saga Sudi Mampir Palembang yang begitu
melegendaris dan terkenal seantero nusantara?! Atau ingin melihat langsung peninggalan budaya
megalithikum yang unik di bumi besemah, Kota Pagaralam?
Travelling ke Sumatera
selatan? Jangan kelamaan mikirnya! Langsung berkemas, siapkan perlengkapan dan langsung go...! Liburan ke Bumi Sriwijaya akan memberikan berbagai pengalaman wisata
menakjubkan yang dijamin tidak akan terlupakan seumur hidup. Berikut beberapa
destinasi wisata Bumi Sriwijaya yang paling menggoda dan akan membuat saya dan
anda semua akan kehabisan kata-kata untuk menguraikan keindahannya ….
WISATA BUDAYA
1. Peradaban Sungai Musi
Jembatan Ampera (Gambar : jayanjayan.com)
Sungai
Musi yang membelah Kota Pelembang menjadi dua bagian, merupakan sungai terpanjang
di Pulau Sumatera dan juga menjadi salah satu yang terpanjang Indonesia. Dengan panjang mencapai 750 km, menjadikannya
sebagai urat nadi kehidupan masyarakat di sekitarnya sejak berabad-abad silam
yang secara otomatis juga membentuk peradaban budaya sungai khas perairan darat
di Sumatera Selatan. Sejak jaman kejayaan Kerajaan Sriwijaya, DAS Sungai Musi
telah menjadi jalur penting perdagangan, distribusi dan mobilisasi barang dan
manusia, salah satu buktinya adalah keberadaan Benteng Kuto Besak yang dibangun
disalah satu sisi tepian Sungai Musi. Begitu juga dengan
keberadaan berbagai destinasi di Pulau Kemaro yang menyimpan catatan sejarah
dan kisah yang telah melegenda. Di era
Palembang modern, sejak diatasnya dibangun Jembatan Ampera, salah satu landmark
Kota Palembang yang paling terkenal, semakin menguatkan potensi ekonomi
khususnya pariwisata di sekitar Sungai Musi. Berbagai kegiatan ekonomi
masyarakat banyak tumbuh di sepanjang DAS Sungai Musi.
Sebagai
destinasi wisata, menyaksikan aktivitas masyarakat di atas Sungai Musi dengan
berbagai atribut budaya sungainya sambil menikmati sajian mpek-mpek atau
berbagai sajian kuliner khas lainnya akan memberikan sensasi yang luar biasa,
bisa menjadi peluruh ketegangan dan kepenatan seusai beraktifitas. Atau mau
langsung menjelajahi sebagian ruas sungai Musi dengan wisata arung sungai!?
Boleeeeeh….
2. Rumah Limas
Rumah Limas ( Gambar : azwisata.com)
Rumah
Limas merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan berarsitektur panggung
dengan atap berbentuk limas dengan bahan baku pembuatan dari kayu. Rumah limas sangat unik, baik
dari segi filosofi maupun bentuk fisiknya. Salah satunya adalah bahan kayu yang
dipakai untuk pembuatan rumah yang rata-rata sudah sangat langka dan dibeda-bedakan
sesuai peruntukannya. Kayu tembesu hanya digunakan untuk membuat dinding,
lantai, serta pintu. Untuk tiang rumah, pada umumnya menggunakan kayu
unglen yang tahan air (mungkin sejenis kayu ulin/kayu besi dari hutan Kalimantan) dan kayu Seru dipakai untuk rangka rumah. Kayu seru
sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah Rumah Limas, sebab kayu Seru dalam
kebudayaannya dilarang untuk diinjak atau dilangkahi. Rumah Limas sangat luas (400-1000 m2) dan
seringkali di pakai untuk tempat hajatan atau acara adat. Luas rumah limas
dari. Jika penasaran langsung saja meluncur ke Rumah Limas milik keluarga
Bayuki Wahab di Jl. Mayor Ruslan dan Hasyim Ning di Jl. Pulo, 24 Ilir, Palembang.
Sentra Industri Songket Palembang (Gambar : Jalan2.com)
Tenun/Siwet
Songket Palembang merupakan kerajinan tradisional khas dari masyarakat Palembang yang umumnya dihasilkan dari industri rumah tangga.
Songket adalah kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan
sebagai hiasan (inlay weaving system), yaitu dengan menyisipkan benang
perak, emas atau benang warna di atas benang lungsin. Tenun ini memiliki
berbagai motif, seperti: lepus, jando beraes, bunga inten, tretes midar, pulir
biru, kembang suku hijau, bungo cino, bunga pacik, dan lain-lain.
Tenun
songket umumnya dipakai kaum wanita dalam upacara-upacara perkawinan,
resepsi-resepsi resmi, dan acara-acara adat. Songket yang dikenakan seseorang
akan menunjukkan status sosial pemakainya.
Untuk
melihat dari dekat prosesnya, bisa langsung meluncur ke Pusat pengrajin Tenun
Songket Palembang di Kawasan Industri Songket Kelurahan 30 – 32, Kecamatan Ilir
Barat, Kota Palembang.
WISATA KULINER
1. Restoran Riverside
Riverside Resto (Gambar : panduanwisata.id)
Restoran ini merupakan tempat makan paling tepat untuk menikmati keindahan Jembatan Ampera, terutama di malam hari. Terletak persis di pinggir Sungai Musi dan berada di Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah Bari, Palembang. Bangunan utama restoran yang menggunakan sejenis kapal besar 3 lantai yang disulap menjadi restoran berkelas akan memberikan sensasi yang luar biasa. Restoran yang mampu menampung hingga 500 orang ini menyajikan berbagai menu masakan khas Palembang dan nusantara.
2. Pempek Saga Sudi Mampir
Warung Pempek Saga "Sudi Mampir" (Gambar : kulinerkito.xyz)
Makanan pempek khas Palembang sudah terkenal dan dikenal seantero nusantara sejak lama, tapi jangan salah! Rasa pempek yang ada di luar Palembang dan Sumatera Selatan biasanya sangat berbeda dengan aslinya. Bisa jadi karena menyesuaikan dengan lidah masyarakat tempat kedai pempek berdiri. Di Palembang, salah satu warung pempek yang paling ingin saya coba adalah Pempek Saga “Sudi Mampir” yang sangat terkenal di kota Palembang. Disebut Pempek Saga, karena dulu lapaknya di deket bioskop Saga sebelum akhirnya pindah di seberang Kantor Walikota.
WISATA RELIGI
1.
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (Gambar : bujangmasjid.blogspot.co.id)
Masjid
termegah di Sumatera Selatan ini dibangun pertama kali pada masa pemerintahan
Sultah Mahmud Badaruddin I dari tahun 1738 - 1748 dan telah mengalami 6 kali
renovasi dengan luas awal sekitar 1.080 m2 sekarang telah mencapai 5,520 m2.
Masjid megah berarsitektur campuran Indonesia, Cina dan Eropa yang terletak di
Jalan K.H. Faqih Usman ini, merupakan
salah satu landmark kebanggan masyarakat Kota Palembang selain bangunan
Jembatan Ampera.
2.
Masjid Cheng Hoo Sriwijaya
Masjid Cheng Hoo Sriwijaya (Gambar : Indonesiakaya.com)
Masjid
dengan arsitektur khas perpaduan China, Arab dan Nusantara di kawasan Jakabaring ini menjadi
salah satu destinasi religi yang unik dan menarik di Palembang. Keunikan yang paling mencolok dari serangkaian
bangunan Masjid berlantai dua ini adalah keberadaan dua menara berbentuk
klenteng dengan warna merah dan hijau giok yang yang mencolok.
WISATA SEJARAH
1.
Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak (Gambar: Indonesia.travel)
Bangunan
tua peninggalan kerajaan yang dibangun pada saat pemerintahan Sultan Muhammad
Badaruddin tahun 1776-1803 ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kota
Palembang. Posisinya yang berdekatan dengan Sungai Musi, menjadikan situs ini
menjadi destinasi yang sangat wajib bagi para wisatawan. Sebagai salah satu landmark
penting Kota Palembang, Benteng Kuto Besak mempunyai nilai sejarah yang
tinggi. Kemegahan situs dengan spesifikasi tinggi 9,9 meter, panjang 288,75
meter, lebar 183,75 meter. Dan ketebalan didinding 1,99 meter ini masih
terlihat sampai detik ini.
2.
Bukit Siguntang
Bukit Siguntang yang hijau dan asri (Gambar : lemabang.wordpress.com)
Titik
tertinggi di Kota Palembang ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang
dimilik Kota Palembang. Keasrian dan kesegaran udara destinasi yang konon
banyak menyimpan misteri ini memang begitu menggoda. Sepanjang mata memandang yang
terlihat adalah pepohonan rindang dangn kombinasi kursi dan gazebo yang sanagt representative
untuk melihat alam sekitar. Di lokasi ini juga terdapat situs sejarah berupa makam
dari Panglima Tuan DjungDjungan.
3.
Candi Bumi Ayu
Komplek Candi Bumi Ayu (Gambar : bp.blogspot.com)
Komplek
candi Hindu Siwa terbesar di luar Jawa ini terletak di Desa Bumiayu, Kec. Tanah
Abang, Muara Enim. Bangunan situs candi di komplek ini menurut data hasil
penggalian dari para arkeolog merupakan tiruan
dari Candi Prambanan yang ada di Jawa Tengah.
Alhamdulillah, tulisan ini mendapatkan apresiasi JUARA 2!
Terima Kasih @pesonasriwijaya #wonderfulsriwijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar